top of page
  • Fitria Ramadhanti, Ns.

PERAN PERAWAT LUKA



Luka merupakan sebuah cedera yang mengakibatkan adanya kerusakan pada suatu jaringan tubuh, contoh yang sering terjadi ialah pada jaringan kulit. Bentuk dan jenis luka dapat beragam terjadi, seperti luka sayatan, goresan, parut, tusukan, dan lainnya.

Klasifikasi luka juga bisa dikelompokkan berdasarkan lama penyembuhannya serta tingkat keparahan yang berpengaruh terhadap penyembuhan dan perawatan luka. Berikut merupakan jenis – jenis luka:

1. Berdasarkan penyebabnya: erosi, abraso, excoriasi

a. Erosi yaitu luka yang hanya sampai stratum corneum

b. Abrasi, yaitu luka yang hanya sampai stratum spinosum

c. Excoriasi, yaitu luka yang sampai stratum basal.

  • Luka – luka tersebut merupakan luka dengan kerusakan epitel permukaan akibat trauma gesek pada epidermis

  • Luka abrasi yang luas dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh

  • Apabila terdapat luka harus segera dicuci, benda asing yang terdapat pada luka harus dibersihkan dengan teliti untuk meminimalkan risiko infeksi dan mencegah “tattooing” (luka dengan kedalaman yang sampai stratum papilare dermis).

2. Kontusio

  • Luka ini biasanya disebabkan karena adanya trauma tumpul atau ledakan.

  • Luka ini dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang luas.

  • Dapat terjadinya hematoma yang berukuran besar yang terletak di bawah kulit atau di dalam otot dan dapat menetap.

  • Kontusio yang luas dapat mengakibatkan adanya infeksi dan sindrom compartment.

3. Laserasi

a. Luka jenis ini dapat terjadi apabila ada kekuatan trauma yang melebihi kekuatan regang jaringan, misalnya seperti robekan kulit kepala akibat adanya trauma tumpul pada kepala.

b. Laserasi diklasifikasikan berdasarkan mekanisme terjadinya, yaitu seperti:

1) Insisi:

  • Merupakan luka sayatan yang disebabkan oleh adanya benda tajam.

  • Kerusakan jaringan yang sangat minimal.

  • Contoh dari luka inisi adalah: luka tusuk, luka pembedahan, luka terkena pecahan kaca, dan lain sebagainya.

2) Tension laceration:

  • Luka jenis ini disebabkan karena adanya trauma tumpul, biasanya terjadi karena tangential force yang kekuatannya melebihi daya regang jaringan.

  • Akibat dari luka ini adalah terjadinya robekan kulit dengan tepi yang tidak teratur disertai adanya kontusio jaringan di sekitarnya.

  • Contoh luka ini adalah: luka yang disebabkan benturan dengan aspal pada kecepatan tinggi, laserasi kulit disebabkan oleh pukulan tongkat dengan kekuatan tinggi, dan lain sebagainya.

3) Crush laceration:

  • Jenis luka laserasi ini biasanya terjadi karena kulit mengalami tekanan di antara objek dan tulang di bawahnya.

  • Jenis luka laserasi tipe ini biasanya berbentuk stellate dengan kerusakan yang sedang dari jaringan di sekitarnya.

  • Kejadian infeksi yang tinggi.

  • Contoh dari luka ini adalah seperti laserasi kulit di atas alis seorang anak karena sehabis terjatuh dari meja.

Di atas merupakan beberapa contoh luka yang sering terjadi di kehidupan sehari – hari. Terdapat jenis luka dengan beragam penanganan sesuai dengan kondisi luka. Namun, pada prinsipnya, perawatan luka merupakan satu hal yang tidak bisa dilakukan tanpa pengetahuan untuk merawat luka. Karena apabila hal tersebut terjadi, maka bisa saja proses penyembuhan luka akan lebih lama memakan waktu karena perawatan yang tidak tepat. Oleh karena itu, jika memiliki luka yang berat, biasanya masayarakat sudah mulai aware dan memilih untuk menggunakan jasa perawat yang bersertifikasi dan kompeten dalam merawat luka. Saat ini, sudah banyak sekali pihak – pihak yang menyediakan jasa perawat luka dan bisa dilakukan secara mudah yaitu secara homecare. Hal tersebut tentunya menjadi suatu pilihan yang sangat bagus bagi masyarakat karena tidak perlu datang dan menunggu lama di tempat penyedia pelayanan kesehatan.

 
REFERENSI

Bluestein, D., & Javaheri, A. (2008). Pressure Ulcers: Prevention, Evaluation, and Management, Am Fam Physician;78(10):1186-1194, 1195-1196.

Cooper, P., Russell, F., Stringfellow, S. (2014). A Review of Different Wound Types and Their Principles of Management in : Applied Wound Management Supplement, Wounds, 22 – 30.

Available at http://www.enquiries@wounds-uk.com atau http://www.woundsuk.com

Dunn, D.L.. (2009). Wound Closure Manual. Ethicon Inc, Johnson & Johnson Co, Philadelphia.



Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page