top of page

Melihat Masa Depan Lebih Jelas: Digitalisasi Skrining Mata Anak Lewat Layanan On-Demand

  • Gambar penulis: Elizabeth Santoso
    Elizabeth Santoso
  • 11 Jun
  • 2 menit membaca

Masalah gangguan penglihatan pada anak usia sekolah merupakan isu kesehatan yang kerap terabaikan, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap proses belajar dan perkembangan kognitif anak. Banyak anak yang mengalami rabun jauh atau masalah penglihatan lainnya tidak terdeteksi sejak dini, sehingga berisiko mengalami kesulitan belajar, kehilangan konsentrasi, bahkan rendah diri. Skrining mata secara berkala di lingkungan sekolah menjadi langkah penting dalam pencegahan dan penanganan dini. 


Namun, keterbatasan tenaga medis, waktu, dan fasilitas sering menjadi penghambat pelaksanaan skrining mata secara menyeluruh di sekolah, terutama di daerah padat atau wilayah terpencil. Untuk menjawab tantangan ini, pemanfaatan tenaga kesehatan on-demand menjadi solusi inovatif yang kian relevan. 


Tenaga kesehatan on-demand adalah tenaga medis seperti dokter mata, perawat mata, atau optometris yang dapat dipanggil sesuai kebutuhan melalui platform digital untuk melakukan pelayanan langsung di lokasi—dalam hal ini, sekolah. Melalui pendekatan ini, skrining mata dapat dilakukan lebih fleksibel, efisien, dan menjangkau lebih banyak anak dalam waktu yang singkat. 


Model ini memungkinkan kolaborasi antara sekolah, dinas kesehatan, dan platform layanan kesehatan digital. Sekolah cukup mengatur jadwal kunjungan, dan tim medis on-demand akan hadir dengan peralatan portabel untuk melakukan pemeriksaan dasar seperti tes ketajaman penglihatan, pengukuran lensa, hingga edukasi ringan seputar kesehatan mata. 


Keuntungan besar dari pendekatan ini adalah percepatan cakupan pemeriksaan dan kemudahan tindak lanjut. Data hasil skrining dapat langsung dicatat dalam sistem digital dan diakses oleh orang tua atau puskesmas setempat. Jika ditemukan gangguan penglihatan, rujukan ke spesialis atau pemberian kacamata dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi. 


Program ini juga menjadi sarana edukatif yang efektif. Tenaga medis dapat memberikan penyuluhan singkat kepada siswa dan guru mengenai kebiasaan menjaga kesehatan mata, seperti mengatur jarak baca, menghindari penggunaan gawai berlebihan, dan pentingnya pencahayaan yang cukup saat belajar. 


Tantangan yang mungkin dihadapi meliputi keterbatasan akses internet di beberapa sekolah dan kebutuhan pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan agar bisa beradaptasi dengan sistem digital. Namun, dengan dukungan pemerintah daerah dan pihak swasta, program ini sangat mungkin diimplementasikan secara berkelanjutan. 


Secara keseluruhan, kehadiran tenaga kesehatan on-demand dalam akselerasi skrining mata anak sekolah adalah langkah progresif untuk meningkatkan kualitas kesehatan visual anak-anak Indonesia, yang pada akhirnya berkontribusi pada prestasi belajar dan kesejahteraan jangka panjang mereka.

1 Komentar


Filecr Softs
Filecr Softs
25 Jun
  • أدوات إنشاء أقراص وهمية متوفرة في Sigma4PC.

Suka
bottom of page