top of page

Dukungan Mental untuk Ibu Baru: Peran Tenaga Kesehatan On-Demand Pascamelahirkan

  • Gambar penulis: Elizabeth Santoso
    Elizabeth Santoso
  • 2 Jun
  • 2 menit membaca

Masa pascamelahirkan merupakan periode krusial yang tidak hanya menuntut pemulihan fisik, tetapi juga keseimbangan mental dan emosional. Banyak ibu baru mengalami perubahan suasana hati, kecemasan, bahkan depresi pascamelahirkan (postpartum depression). Kondisi ini sering kali tidak terlihat secara langsung, namun dapat berdampak serius terhadap kualitas hidup ibu, perkembangan bayi, serta hubungan dalam keluarga. Sayangnya, masih banyak ibu yang enggan atau tidak mampu mengakses layanan kesehatan mental karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya, atau minimnya dukungan sosial.Ā 


Dalam konteks ini, kehadiran tenaga kesehatan on-demand melalui layanan teleterapi dan konsultasi digital menjadi angin segar bagi ibu-ibu pascamelahirkan. Tenaga kesehatan on-demand mengacu pada psikolog, psikiater, atau konselor profesional yang tersedia melalui platform daring dan dapat diakses secara fleksibel kapan pun dibutuhkan. Hal ini sangat membantu ibu yang kesulitan meninggalkan rumah karena harus merawat bayi atau menjalani masa nifas.Ā 


Dengan hanya bermodalkan perangkat seperti ponsel atau laptop dan koneksi internet, ibu dapat melakukan sesi konsultasi melalui video call, pesan teks, atau panggilan suara. Fleksibilitas ini memberi ruang aman dan nyaman bagi ibu untuk mengekspresikan perasaan, mengelola kecemasan, dan menerima dukungan emosional tanpa perlu merasa dihakimi atau terbebani.Ā 


Penelitian menunjukkan bahwa layanan kesehatan mental berbasis daring memiliki efektivitas yang setara dengan terapi tatap muka, terutama untuk penanganan stres, kecemasan, dan gejala depresi ringan hingga sedang. Terapi berbasis digital juga lebih mudah diakses secara cepat, sehingga ibu dapat segera mendapatkan bantuan saat dibutuhkan, termasuk dalam situasi darurat psikologis.Ā 


Layanan on-demand ini umumnya dilengkapi dengan fitur tambahan seperti edukasi kesehatan mental, jurnal harian, pelacakan suasana hati, dan dukungan kelompok daring. Semua ini berperan penting dalam meningkatkan kesadaran diri dan mempercepat proses pemulihan mental ibu.Ā 


Meski demikian, tantangan seperti keterbatasan akses internet, kurangnya literasi digital, dan kebutuhan interaksi langsung tetap perlu diperhatikan. Oleh karena itu, kolaborasi antara tenaga kesehatan, keluarga, serta institusi pelayanan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa ibu pascamelahirkan mendapatkan pendampingan mental yang komprehensif dan berkelanjutan.Ā 


Secara keseluruhan, pendampingan oleh tenaga kesehatan on-demand menjadi pendekatan yang efektif, fleksibel, dan inklusif dalam mendukung kesehatan mental ibu baru. Inisiatif ini patut diperluas dan didukung agar lebih banyak ibu bisa melewati masa transisi ini dengan sehat, kuat, dan bahagia.


Comentarios

No se pudieron cargar los comentarios
Parece que hubo un problema tƩcnico. Intenta volver a conectarte o actualiza la pƔgina.
bottom of page