Tenaga medis on-demand sering kali bekerja dalam tekanan tinggi untuk memberikan layanan cepat kepada pasien. Meskipun fleksibilitas kerja menjadi daya tarik utama, tantangan kesehatan mental mereka sering kali diabaikan. Beban kerja yang tidak menentu, tuntutan untuk selalu siaga, dan kurangnya dukungan sosial dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, hingga depresi.
Faktor lain yang memperburuk situasi ini adalah kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental bagi tenaga medis sendiri. Mereka diharapkan untuk tetap profesional dan efisien, tetapi jarang mendapatkan ruang untuk mengelola tekanan emosional yang mereka hadapi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan penyedia layanan kesehatan untuk menyediakan dukungan psikologis yang memadai, seperti program kesehatan mental atau sesi konseling.
Kesadaran akan tantangan ini perlu ditingkatkan agar tenaga medis on-demand tidak hanya dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien tetapi juga menjaga kesejahteraan mereka sendiri.
Commentaires