top of page

On-Demand Healthcare sebagai Jembatan Sosial bagi Lansia

  • Gambar penulis: Elizabeth Santoso
    Elizabeth Santoso
  • 25 Sep
  • 2 menit membaca

Isolasi sosial merupakan salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh banyak lansia, terutama mereka yang tinggal sendiri atau jauh dari keluarga. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga dapat memperburuk kondisi fisik karena berkurangnya interaksi sosial sering kali berhubungan dengan meningkatnya risiko depresi, kecemasan, hingga penyakit kronis. Dalam era digital, kehadiran on-demand healthcare menawarkan peluang besar untuk mengurangi isolasi sosial lansia dengan menghadirkan dukungan medis sekaligus interaksi manusia yang dibutuhkan. 


Layanan kesehatan on-demand memungkinkan lansia untuk mengakses tenaga kesehatan dengan mudah melalui perangkat digital. Dengan sekali klik, mereka dapat berkonsultasi dengan dokter, perawat, atau terapis tanpa harus bepergian jauh. Kehadiran tenaga kesehatan ini bukan hanya sebatas memberikan layanan medis, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi lansia untuk merasa diperhatikan dan didengar. Sentuhan komunikasi yang hangat dari tenaga kesehatan dapat menjadi salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat berarti bagi mereka. 


Selain layanan medis, banyak platform on-demand kini menawarkan fitur tambahan berupa konseling psikologis atau sesi dukungan emosional. Lansia yang sering merasa kesepian dapat terhubung dengan psikolog atau konselor yang membantu mereka mengekspresikan perasaan serta mengelola stres. Interaksi ini memberi rasa aman sekaligus mengurangi rasa terasing yang kerap mereka rasakan. 


On-demand healthcare juga membuka ruang bagi pendekatan preventif. Melalui pemantauan kesehatan jarak jauh, tenaga kesehatan dapat secara rutin berkomunikasi dengan lansia untuk menanyakan kondisi mereka, memberikan pengingat obat, atau sekadar memberikan motivasi agar tetap aktif. Aktivitas sederhana seperti panggilan singkat untuk memeriksa kondisi bisa menjadi bentuk perhatian yang mengurangi perasaan terisolasi. 


Lebih jauh lagi, beberapa layanan mengintegrasikan komunitas digital di mana lansia dapat bergabung dalam grup dengan pasien lain yang memiliki kondisi serupa. Komunitas ini memberikan wadah bagi mereka untuk berbagi pengalaman, saling menyemangati, dan merasa menjadi bagian dari sebuah lingkungan sosial yang peduli. Dengan dukungan tenaga kesehatan yang memoderasi, interaksi ini tetap sehat dan bermanfaat bagi kesejahteraan emosional lansia. 


Namun, penerapan on-demand healthcare untuk mengurangi isolasi sosial lansia tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan literasi digital serta akses terhadap perangkat dan internet menjadi hambatan utama. Banyak lansia yang belum terbiasa menggunakan aplikasi atau perangkat pintar. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan inklusif seperti pelatihan sederhana, desain aplikasi yang ramah pengguna, serta dukungan dari keluarga maupun komunitas lokal. 


Meski demikian, potensi yang ditawarkan sangat besar. On-demand healthcare bukan hanya sekadar solusi medis, tetapi juga sarana membangun kembali jembatan sosial bagi lansia. Melalui interaksi rutin dengan tenaga kesehatan, konselor, maupun komunitas daring, mereka dapat merasa lebih terhubung dengan dunia luar. Dampaknya bukan hanya pada meningkatnya kesehatan mental, tetapi juga memperkuat motivasi lansia untuk menjaga kesehatan fisik mereka. 


Dengan memadukan teknologi, tenaga profesional, dan pendekatan yang berorientasi pada empati, on-demand healthcare berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Kehadirannya menjadi bukti bahwa inovasi digital tidak hanya tentang kecepatan layanan, tetapi juga tentang menciptakan ruang interaksi yang lebih manusiawi, khususnya bagi mereka yang paling rentan terhadap isolasi sosial.

bottom of page