top of page

Mengurangi Risiko Cedera Musculoskeletal dengan Dukungan On-Demand

  • Gambar penulis: Elizabeth Santoso
    Elizabeth Santoso
  • 20 Okt
  • 2 menit membaca

Cedera musculoskeletal (MSD) menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering diabaikan di lingkungan perkantoran. Meskipun pekerja kantoran tidak terlibat dalam aktivitas fisik berat seperti pekerja lapangan atau pabrik, posisi duduk statis yang terlalu lama, penggunaan komputer berjam-jam, serta postur kerja yang tidak ergonomis justru menjadi faktor risiko utama. Kondisi seperti nyeri punggung bawah, leher kaku, hingga sindrom carpal tunnel merupakan keluhan umum yang dapat menurunkan produktivitas karyawan. Dalam konteks ini, layanan kesehatan on-demand hadir sebagai solusi modern untuk pencegahan dan penanganan dini cedera musculoskeletal di dunia kerja.Ā 


Kesehatan on-demand memungkinkan pekerja mengakses tenaga medis atau ahli terapi fisik secara cepat melalui aplikasi atau platform digital. Edukasi mengenai postur kerja yang benar, pentingnya melakukan peregangan, serta tips ergonomi dapat diberikan secara personal tanpa harus meninggalkan meja kerja. Konsultasi daring dengan tenaga kesehatan juga memberi kemudahan bagi pekerja yang sibuk, sehingga mereka tidak menunda penanganan hingga keluhan memburuk.Ā 


Selain itu, tenaga kesehatan on-demand dapat berperan aktif dalam merancang program kesehatan berbasis kebutuhan kantor. Misalnya, mereka dapat mengadakan sesi virtual untuk latihan peregangan singkat yang bisa dilakukan dalam lima menit di sela jam kerja. Program sederhana ini terbukti dapat mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki sirkulasi darah, sehingga mengurangi risiko cedera jangka panjang. Perusahaan juga dapat bekerja sama dengan penyedia layanan on-demand untuk melakukan survei kesehatan berkala yang membantu memantau tingkat risiko MSD di kalangan karyawan.Ā 


Keunggulan lain dari layanan on-demand adalah adanya pendekatan preventif yang berbasis data. Dengan memanfaatkan teknologi seperti wearable devices, pekerja dapat memantau aktivitas fisik, durasi duduk, hingga kualitas tidur. Data ini kemudian dianalisis oleh tenaga kesehatan yang memberikan rekomendasi sesuai kondisi masing-masing individu. Pendekatan personal ini jauh lebih efektif dibandingkan nasihat umum, karena langsung menargetkan kebiasaan kerja yang berisiko.Ā 


Tidak kalah penting, layanan on-demand juga mendukung aspek edukasi yang berkelanjutan. Karyawan dapat mengakses konten digital berupa video, artikel, atau webinar mengenai kesehatan kerja dan ergonomi. Hal ini menumbuhkan kesadaran kolektif di lingkungan kantor bahwa pencegahan cedera musculoskeletal bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari budaya perusahaan yang sehat.Ā 


Secara keseluruhan, kehadiran layanan on-demand menghadirkan paradigma baru dalam menjaga kesehatan pekerja kantoran. Dengan akses yang fleksibel, edukasi berkelanjutan, dan dukungan berbasis teknologi, risiko cedera musculoskeletal dapat diminimalkan sejak dini. Dampaknya tidak hanya terlihat pada peningkatan produktivitas, tetapi juga kesejahteraan jangka panjang para pekerja. Perusahaan yang mengintegrasikan layanan kesehatan on-demand dalam sistem manajemen SDM mereka pada akhirnya akan mendapatkan keuntungan berupa karyawan yang lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih loyal.

Komentar


bottom of page